Setelah bertahun-tahun memendam hasrat rahasia adik tiriku, akhirnya aku memberanikan diri untuk membayar kunjungan klandestin di kamar tidurnya.Antisipasi telah terbangun di dalam diriku begitu lama, dan pikiran untuk akhirnya bersamanya menggembirakan dan menegangkan saraf.Saat aku berjalan ke kamarnya, aku bisa merasakan jantungku yang menyetubuhi dadaku.Dia adalah gadis cantik berusia 18 tahun dengan payudara kecil dan memek berbulu yang selama ini aku fantasikan untuk apa yang terasa seperti keabadian.Pemandangan dia, terlentang di atas tempat tidurnya, cukup membuatku kehilangan kendali.Aku tidak punya waktu, basah, menjelajah rambutnya, setiap jemari tanganku di setiap jemarinya, kurasakan semua ini, kubayangkan dan kubayangkan, semua ini lebih kubayangkan.Hal ini telah kutakdur, kuhitung dan kuhitung, kuhitung, aku sudah bertekad untuk membuat segalanya berjalan sesuai keinginannya.